Dua Bahtera Hati
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
"Wujud yang paling bagus ,paling jelas ,paling terang ,paling mulia,paling tinggi ,dan paling luas adalah singgasana Allah Subhanahu wa Ta'ala.Setiap sesuatu yang lebih dekat dengan singgasana itu lebih terang , lebih baik,dan lebih mulia daripada yang jauh.Maka dari itu syurga Firdaus merupakan syurga yang paling tinggi kedudukannya, paling mulia,paling terang dan paling agung,kerana ia dekat dengan singgasana,bahkan singgasana itu menjadi atapnya.Sedangkan sesuatu yang lebih jauh darinya akan lebih gelap dan lebih sempit dan paling jauh dari segala macam kebaikan." –Ibnu Qayyim Al-Jauziyah-
Saudara-saudariku sekalian,
..…Seperti kalian maklum hati ini merupakan segumpal daging yang berharga.Jika rosak hati ini maka rosaklah seluruh anggota badan yang lain.Hati yang bersih dan suci yang disirami dan dijernihkan oleh Asma' Ul-Husna dan puji-pujian kepada-Nya mampu membuat diri kita mencapai redha-Nya dan didekati serta disayangi setiap hamba-Nya.Melalui penggunaan mata hati,maka seseorang itu dapat mengatasi sebarang teka-teki dan persoalan serta permasalahan dengan lebih baik.Ingatkah sahabatku sekalian kisah Rasul SAW di belah dadanya untuk dibersihkan hatinya oleh Malaikat Jibril AS? Kisah ini menunjukkan betapa pentingnya membersih dan memelihara hati.Rasul SAW di dalam hidupnya tidak pernah bertaubat kurang dari 70 kali setiap hari.Sebab melalui taubat, hati ini akan dapat digilap dan dijernihkan lagi.Hati dan amal perbuatan setiap insan inilah yang akan dinilai oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala…..
"Allah telah menciptakan hati dan menjadikannya tempat untuk memahami,mencintai, dan menjalankan iradah-Nya.Maka hati adalah singgasana yang paling tinggi,yang merupakan sarana untuk memahami,mencintai dan menjalankan iradah-Nya."
–Ibnu Qayyim Al-Jauziyah-
…Hati yang salim (sihat) akan sentiasa menghindari diri dari mempersekutukan- Nya ,sentiasa meyakini sifat-sifat- Nya serta beriman kepada setiap peringatan-Nya… ..
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
"Orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat,memunyai sifat yang buruk dan Allah mempunyai sifat yang Maha Tinggi,dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (An-Nahl:60)
Dan firman-Nya,
"Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan,kemudian mengembalikan( menghidupkan) nya kembali ,dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya.Dan bagi-Nyalah sifat yang Maha Tinggi di langit dan di bumi; dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Ar-Rum:27)
Dan surah Syura:11 disebutkan, "Dia tidak menyerupai sesuatu apa pun."
"Inilah perumpaan yang paling bagus.Bagi orang beriman hati adalah singgasananya. Jika hatinya tidak bersih ,tidak suci dan tidak jauh dari segala kekotoran,maka tidak akan bisa menjadi singgasana baginya untuk menemukan pemahaman,kencintaa n dan keinginan.Jika demikian,akan turun darjatnya menjadi bahagian yang paling bawah kerana mencintai dunia,terlalu mengharapkannya serta memuja-mujanya. Jika demikian,menjadi sempit dan gelaplah hatinya, sehingga jauh dari kesempurnaan dan keberuntungannya. " –Ibnu Qayyim Al-Jauziyah-
….. Saudara-saudariku sekalian mari kita lihat pandangan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengenai dua bahtera hati…..
"Hati manusia terbahagi menjadi dua jenis:
Pertama,hati yang menjadi singgasana Allah ,yang di dalamnya penuh cahaya, kehidupan , kebahagian , kegembiraan dan simpanan kebaikan.
Kedua,hati yang menjadi singgasana syaitan,yang sempit,gelap, mati,penuh kesedihan,duka cita dan kesengsaraan. Hati seperti ini senantiasa meratapi kesedihan baik pada masa lalu mahupun masa yang akan datang dan selalu bersedih di sepanjang masa." –Ibnu Qayyim Al-Jauziyah-
Saudara-saudariku sekalian,
…..Cahaya yang masuk ke dalam hati adalah cahaya Allah,sehingga hati menjadi luas dan terang.Jika hati tidak memahami Allah dan mencintai-Nya ,ia akan menjadi gelap dan sempit.Sempit dan gelap ini menjauhkan kita mendapat cahaya-Nya serta menyesatkan kita Jagalah hati, ia kunci kebaikan mu. Senyumlah selalu kerana hati yang bersyukur sentiasa tersenyum ketika menatap wajah yang halal baginya meskipun hatinya dilanda kesedihan……
"Tahun adalah pohon,bulan cabang-cabangnya, hari ranting-rantingnya, jam daun-daunnya dan jiwa adalah buahnya.Barangsiapa yang jiwanya senantiasa dalam ketaatan,niscaya buah pohon itu akan baik dan barangsiapa jiwanya dalam kemaksiatan maka buahnya akan terasa pahit.Buah akan matang pada hari kiamat,ketika buah itu matang maka akan terlihat buah itu manis atau pahit.
Keikhlasan dan tauhid adalah pohon dalam hati,cabang- cabangnya adalah amal perbuatan,buahnya adalah kehidupan yang baik di dunia dan kenikmatan abadi di akhirat.Seperti halnya buah-buahnya di syurga yang tidak pernah terputus,maka buah tauhid dan keikhlasan di dunia juga tidak pernah terputus.
Syirik,kebohongan dan riya' adalah pohon dalam hati,buahnya di dunia adalah ketakutan,kegelisah an,duka cita,kesempitan dan kezaliman hati.Sedangkan buahnya di akhirat adalah siksa neraka dan azab yang abadi.Allah telah menyebutkan kedua pohon ini di dalam surah Ibrahim."
– Ibnu Qayyim Al-Jauziyah –
"Sesungguhnya kebahagian itu adalah impian yang diimpi-impikan oleh sekalian manusia, oleh demikian itu ,ia terletak pada ketulusan hati sanubari mereka sendiri dan ia tidak datang dari luar hati mereka sekali-kali" –Imam Hassan al-Banna
Rujukan:
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, 2000, al-Fawa'id Menuju Peribadi Takwa, Pustaka Al-Kautsar.
Riduan,2007, Memperingati 100 tahun Hassan Al-Banna,MHI Publication. __._,_.___